Sabtu, 20 Februari 2010

Awasi Polisi Ini,..

Semakin ruwet saja dunia sepakbola Indonesia. Dan keruwetan itu semakin bertambah dengan kasus di Stadion Jatidiri, Semarang, Jum’at (19/2) kemarin. Seperti baru saya baca beritanya di Jawa Pos online, usai pertandingan Divisi Utama antara tuan rumah PSIS menjamu Mitra Kutai Kartanegara, seluruh perangkat pertandingan dibawa ke Poltabes Semarang atas perintah Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo.

Setelah wasit Dedy Wahyudi dari Denpasar meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, belasan aparat berpakaian preman menguntit wasit dan dua asistennya serta pengawas pertandingan ke ruang ganti. Usai berganti pakaian, keempatnya diangkut dengan mobil polisi ke Polwiltabes Semarang untuk menjalani pemeriksaan. Selain wasit Dedy Wahyudi, ikut pula diciduk asisten wasit I Fajar Riyadi (Yogya), asisten wasit II Sutopo (Surabaya), dan Penagwas Pertandngan Khairul Agil.

Kapolda mencurigai wasit bertindak tidak adil saat memimpin laga yang dimenangkan PSIS 2-0 itu. "Mereka akan saya periksa, banyak keputusan yang tidak adil selama babak pertama. Ini bisa membuat pemain berkelahi di lapangan dan berpotensi rusuh. Setelah pertandingan, mereka diperiksa," ujar Kapolda dengan raut muka marah.

Kapolres Semarang Selatan AKBP Nurcholis saat dihubungi Jawa Pos mengatakan, wasit diperiksa karena dicurigai menerima suap sehingga keputusannya banyak menguntungkan PSIS. "Kami sedang interogasi, kenapa kok mudah sekali dia mencabut kartu merah dan banyak keputusan lain yang tidak adil. Barangkali saja dia menerima suap, kami akan dalami itu," papar Nurcholis.

Untuk Anda yang sedang terheran-heran dengan kasus ini, jangan dulu terlalu kaget. Mari kita buka kembali rekam jejak Alex Bambang Riatmodjo yang menjadi orang nomer satu di Mapolda Jateng sejak November 2008. Pada 12 Februari 2009, pemain Persis Solo Nova Zaenal dan pemain asing Gresik United Bernard Momadao ditahan di rumah tahanan Poltabes Surakarta setelah ditetapkan sebagai tersangka melanggar pasal 351 ayat (1) jo pasal 352 KUHP.

Keduanya ditangkap di lapangan saat berkelahi dalam pertandingan Divisi Utama di Stadion R Maladi, Solo yang disaksikan Kapolda Jawa Tengah Irjen Alex Bambang Riatmodjo. Setelah menjalani serangkaian sidang melelahkan hampir setahun, Nova Zaenal dan Bernard Mamadou akhirnya dijatuhi hukuman enam bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun.

Weeeiittss.. bisakah Anda bayangkan dua kejadian itu? Wasit yang dianggap tidak fair memimpin pertandingan diciduk ke kantor polisi, demikian pula dua pemain bola yang berkelahi di lapangan harus diproses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) polisi dan menjadi pesakitan di pengadilan. Ingatan saya tiba-tiba melayang pada peristiwa 25 Juni 1997 saat Mike Tyson dua kali menggigit kuping Evander Holyfield di ronde ketiga dalam perebutan sabuk juara dunia tinju kelas berat dunia.

Saya membayangkan, seandainya pertarungan Tyson dan Holyfield digelar di Stadion Manahan Solo atau di Lapangan Simpang Lima Semarang dan disaksikan Kapolda Jateng Alex Bambang Riatmodjo, bisa jadi setelah menciak telinga lawannya, Mike Tyson segera menjalani proses verbal di polsek terdekat.

Bukan dua kejadian itu saja Kapolda Alex bertindak terlalu jauh dalam pertandingan sepakbola Liga Indonesia. Ketua Komisi Disiplin PSSI, Hinca Panjaitan, sewot bukan kepalang saat ada intervensi pihak luar di sela-sela pentas Liga Super antara PSIS menjamu Persijap Jepara pada 15 Februari 2009. Komdis menilai hukum pertandingan sepakbola bersifat universal, memiliki aturan tersendiri yang tidak bisa dicampuri pihak luar.

Sebelum pertandingan antara PSIS melawan Persijap Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Alex Bambang Riatmodjo berdiri di lapangan dan berbicara di hadapan penonton, wasit, ofisial pertandingan, dan pemain dengan mikrofon. Ia mengingatkan kepada pemain, ofisial tim, dan penonton supaya jangan melakukan tindakan kekerasan di lapangan.

"Kalau ada yang terbukti melakukan tindakan kekerasan tentunya akan kita proses sesuai hukum yang berlaku baik untuk penonton, pemain, dan ofisial tim," katanya di Stadion Jatidiri Semarang. PSSI akhirnya menganulir pertandingan yang berakhir 1-1 itu. Namun, sampai kompetisi berakhir, perintah Komdis agar panitia menggelar pertarungan ulang tidak terwujud karena polisi tidak menyetujui izin pertandingan.

Peristiwa “memberikan himbauan di lapangan bola” diulanginya pada Januari 2010 saat PSIS menjamu Persikab. ’’Saya meminta kepada para pemain Persikab dan PSIS, juga perangkat pertandingan agar mempertontonkan sepakbola yang fair play. Kalau kedua tim main cantik, wasit memimpin dengan tegas, penonton menikmati pertandingan tersebut,’’ ujar Kapolda

Kepada media, Kapolda Alex membantah melakukan intervensi. “Tidak benar saya intervensi. Apalagi, ada bahasa politis, saya dikatakan intimidasi. Saya bicara baik-baik agar pertandingan tersebut aman,” katanya Pun demikian dengan kejadian beberapa hari sebelumnya, saat menangkap Nova Zaenal dan Bernard Mamadou serta menahan dan membawa mereka ke pengadilan dengan tuduhan penganiayan.

“Ini dinamika penegakan hukum di mana saya ingin menjadi polisi yang konsisten pada hukum. Dukungan mengalir deras ke saya. Tak hanya dari Indonesia, teman-teman polisi dari luar negeri juga mendukung langkah saya. Kapolri juga mendukung saya. Regulasi sepak bola tak mandiri sepenuhnya dan tidak bisa menganulir aturan pidana. Tidak ada tempat yang steril di Indonesia ini dari hukum negara,” papar jenderal kelahiran Kediri 54 tahun lalu itu.

Boleh saja Alex berpendapat begitu. Tapi dalam olahraga sudah ada “rule of games” nya sendiri. Soal himbauan agar pemain sportif dan wasit jujur, itu sudah menjadi ‘domain’ nya panitia pelaksana pertandingan dan PSSI. Kalau pemain berkelahi ya dikartu merah wasit, selanjutnya bisa dihukum denda atau diskorsing Komisi Disiplin PSSI.

Kalau wasit dinilai tidak adil karena condong berpihak ke tuan rumah, ya adukan saja protes ke Komisi Disiplin, lalu nanti akan digelar investigasi dan sidang. Kalau tidak puas dengan keputusan Komdis, masih ada Komisi Banding. Begitulah aturannya. Jangan sedikit-sedikit tangkap, proses, tahan, dan adili, komandan…

Alex Bambang Riatmodjo pernah menjabat Kasatserse Polwiltabes Surabaya, Kapolres Bekasi, Direktur Reserse Umum Polda Metro Jaya, dan Kapolwiltabes Bandung. Saat Hutomo Mandala Putera menjadi buronan, Alex yang saat itu menjabat Kepala Direktorat Pidana Umum Mabes Polri masuk dalam tim lima dengan tugas menangkap Tommy hidup-hidup.

Sudah lama beredar bisik-bisik kencang, Alex merupakan orang dekat Susilo Bambang Yudhoyono. Saat SBY menjabat Menko Polkam di era Presiden Megawati, Brigen Alex dipercaya menjadi Asisten Menko Polkam. Selanjutnya, saat SBY melaju ke Istana dan Menko Polhukam dijabat Widodo AS, Alex yang sudah menambah bintang menjadi Irjen dipercaya sebagai posisi Deputi VII Menko Polhukam Bidang Komunikasi dan Informasi.

Dari Medan Merdeka Barat kantor Polhukam, Alex sempat kembali ke Mabes Polri menjabat Kepala Divisi Telematika. Itulah jabatan elitnya sebelum pindah ke Semarang menjadi Kapolda Jateng menggantikan Irjen Pol FX Sunarno. Ketika ramai-ramai penggantian Kabareskrim Susno Duaji, nama Alex sempat mencuat, sebelum akhirnya teredam dan Susno merekomendasikan Ito Sumardi menduduki posnya itu.

Kalau Anda pencinta olahraga, terutama sepakbola dan gerah dengan bagaimana polisi menerapkan hukum pidana atas kejadian di lapangan hijau, jangan lupa simak kelanjutan karir perwira tinggi yang sedang memasuki masa-masa cemerlang dalam karirnya ini…

Jumat, 12 Februari 2010

Jadwal Lengkap Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Grup A

11 Juni 2010, 21:00 Afrika Selatan v Meksiko, Soccer City, Johannesburg

12 Juni 2010, 01:30 Uruguay v Prancis, Cape Town Stadium, Cape Town

17 Juni 2010
01:30 Afrika Selatan v Uruguay, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
18:30 Prancis v Meksiko, Peter Mokaba Stadium, Polokwane

22 Juni 2010
21:00 Meksiko v Uruguay, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
21:00 Prancis v Afrika Selatan, Free State Stadium, Bloemfontein

Grup B

12 Juni 2010
18:30 Argentina v Nigeria, Ellis Park Stadium, Johannesburg
21:00 Korea Selatan v Yunani, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

17 Juni 2010, 21:00 Argentina v Korea Selatan, Soccer City, Johannesburg

18 Juni 2010, 01:30 Yunani v Nigeria, Free State Stadium, Bloemfontein

23 Juni 2010
01:30 Yunani v Argentina, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
01:30 Nigeria v Korea Selatan, Moses Mabhida Stadium, Durban

Grup C

13 Juni 2010
01:30 Inggris v Amerika Serikat, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
18:30 Aljazair v Slovenia, Peter Mokaba Stadium, Polokwane

18 Juni 2010, 21:00 Inggris v Aljazair, Cape Town Stadium, Cape Town

19 Juni 2010, 01:30 Slovenia v Amerika Serikat, Ellis Park Stadium, Johannesburg

23 Juni 2010
21:00 Amerika Serikat v Aljazair, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
21:00 Slovenia v Inggris, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

Grup D

13 Juni 2010, 21:00 Jerman v Australia, Moses Mabhida Stadium, Durban

14 Juni 2010, 01:30 Serbia v Ghana, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

18 Juni 2010, 18:30 Jerman v Serbia, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

19 Juni 2010, 18:30 Ghana v Australia, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg

24 Juni 2010
01:30 Australia v Serbia, Mbombela Stadium, Nelspruit
01:30 Ghana v Jerman, Soccer City, Johannesburg

Grup E

14 Juni 2010
18:30 Belanda v Denmark, Soccer City, Johannesburg
21:00 Jepang v Kamerun, Free State Stadium, Bloemfontein

19 Juni 2010, 21:00 Belanda v Jepang, Moses Mabhida Stadium, Durban

20 Juni 2010, 01:30 Kamerun v Denmark, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

25 Juni 2010
01:30 Denmark v Jepang, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
01:30 Kamerun v Belanda, Cape Town Stadium, Cape Town

Grup F

15 Juni 2010
01:30 Italia v Paraguay, Cape Town Stadium, Cape Town
18:30 Selandia Baru v Slowakia, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg

20 Juni 2010
18:30 Italia v Selandia Baru, Mbombela Stadium, Nelspruit
21:00 Slowakia v Paraguay, Free State Stadium, Bloemfontein

24 Juni 2010
21:00 Paraguay v Selandia Baru, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
21:00 Slowakia v Italia, Ellis Park Stadium, Johannesburg

Grup G:

15 Juni 2010, 21:00 Brasil v Korea Utara, Ellis Park Stadium, Johannesburg

16 Juni 2010, 01:30 Pantai Gading v Portugal, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

21 Juni 2010
01:30 Brasil v Pantai Gading, Soccer City, Johannesburg
18:30 Portugal v Korea Utara, Cape Town Stadium, Cape Town

25 Juni 2010
21:00 Korea Utara v Pantai Gading, Mbombela Stadium, Nelspruit
21:00 Portugal v Brasil, Moses Mabhida Stadium, Durban

Grup H:

16 Juni 2010
18:30 Spanyol v Swiss, Moses Mabhida Stadium, Durban
21:00 Honduras v Cili, Mbombela Stadium, Nelspruit

21 Juni 2010, 21:00 Spanyol v Honduras, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

22 Juni 2010, 01:30 Cili v Swiss, Ellis Park Stadium, Johannesburg

26 Juni 2010
01:30 Swiss v Honduras, Free State Stadium, Bloemfontein
01:30 Cili v Spanyol, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

16 Besar

26 Juni 2010, 21:00
Juara Grup A v Peringkat Kedua Grup B, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 49)

27 Juni 2010, 01:30
Juara Grup C v Peringkat Kedua Grup D, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg (Partai 50)

27 Juni 2010, 21:00
Juara Grup D v Peringkat Kedua Grup C, Free State Stadium, Bloemfontein (Partai 51)

28 Juni 2010, 01:30
Juara Grup B v Peringkat Kedua Grup A, Soccer City, Johannesburg (Partai 52)

28 Juni 2010, 21:00
Juara Grup E v Peringkat Kedua Grup F, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 53)

29 Juni 2010, 01:30
Juara Grup G v Peringkat Kedua Grup H, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 54)

29 Juni 2010, 21:00
Juara Grup F v Peringkat Kedua Grup E, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria (Partai 55)

30 Juni 2010, 01:30
Juara Grup H v Peringkat Kedua Grup G, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 56)

Perempat-Final
2 Juli 2010, 21:00
Pemenang Partai 53 v Pemenang Partai 54, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 57)

3 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 49 v Pemenang Partai 50, Soccer City, Johannesburg (Partai 58)

3 Juli 2010, 21:00
Pemenang Partai 52 v Pemenang Partai 51, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 59)

4 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 55 v Pemenang Partai 56, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 60)

Semi-final
7 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 58 v Pemenang Partai 57, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 61)

8 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 59 v Pemenang Partai 60, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 62)

Perebutan Juara Ketiga
11 Juli 2010, 01:30
Tim Kalah Partai 61 v Tim Kalah Partai 62, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 63)

Final
12 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 61 v Pemenang Partai 62, Soccer City, Johannesburg (Partai 64)

Senin, 01 Februari 2010

Skenario

Jojo Raharjo

Apa yang ada di pikiran Anda kalau hidup ini ternyata sudah ada skenarionya, dan skenario itu bisa dibukakan sekarang, tanpa harus menunggu semuanya benar-benar terjadi? Ini bukan kemampuan lebih atau weruh sakdurunge winarah, tapi memang seandainya Anda benar-benar memiliki otoritas untuk mengetahui skenario kehidupan.

Begini misalnya, kita bicara sepakbola. Arema Malang (kini dikenal sebagai Arema Indonesia) sukses menjadi juara putaran pertama Super Liga Indonesia, sekaligus membuka separuh jalan memuaskan dahaga pencinta sepakbola Malang untuk meraih gelar juara kasta tertinggi sepakbola yang tak pernah direngkuh sejak 18 tahun silam.

Selain sukses jadi pamuncak sampai putaran pertama berakhir, Arema mengukir prestasi sebagai tim dengan jumlah penonton terbanyak di Liga Super. Seluruh pertandingan kandangnya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, dihadiri lebih dari 20 ribu orang, bahkan berkali-kali menembus angka 30 ribu pasang mata dan menembus pendapatan 1,3 milyar rupiah saat derby Malang berlangsung (10/1). Dua rekor pendapatan terbanyak laga kandang Arema lainnya dicatat saat menjamu Persiba (24/1) Rp 975 juta dan Sriwijaya Rp 765 juta.

Tapi, celaka dua belas, siang hari sebelum saya menulis catatan ini, ada sebuah catatan sepakbola di Facebook yang ditulis seorang wartawan senior. Salah satu alineanya mengagetkan saya berbunyi “Terlalu banyak ‘dosa-dosa’ para pengurus PSSI saat ini (2003 – 2010) yang diperbuat, Dari pengaturan skor, mafia wasit serta jual beli gol, dan jual beli klub yang tidak sesuai aturan. Bahkan, sudah ada kabar buruk, kalau kompetisi Super Liga Indonesia 2009-2010 saat ini, juaranya Arema Malang.

Bahkan, anggota Divisi Utama yang sudah dipastikan masuk ke jajaran Super Liga Indonesia 2010-2011 adalah Deltras Sidoarjo dan Persidafon Dafonsoro/ Perseman Manokwari atau Persiram Raja Ampat. Kalau ini benar-benar terjadi, sungguh-sungguh memalukan, menyesatkan dan perlu saatnya kompetisi di Indonesia di semua lapisan dibubarkan dulu saja. Karena, buat apa ada kompetisi kalau para juaranya sudah mendapat ‘arisan’ dari para pengatur yang di dalam jajaran pengurus ‘kartel’ PSSI saat ini.”

Ehm, bagaimana Anda membaca tulisan itu? Entah benar atau tidak, kita belum mengetahuinya sampai kompetisi Super Liga berakhir Juni nanti. Tapi, beberapa fakta pada musim sebelumnya bisa membenarkan kalau ada pengaturan pertandingan (bahkan lebih parahnya pengaturan kompetisi) dalam sepakbola Indonesia. Terlalu panjang, dan juga tidak etis, untuk ditulis di sini. Lebih baik kita kembali ke topik awal saja.
Rasanya akan lebih baik dalam hidup ini bila kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Setidaknya, hal itu akan mendorong kita untuk berbuat yang terbaik. Tapi, sesungguhnya kalau tahu skenario itu berbuah “happy ending” sebenarnya juga bisa bermanfaat, asal diambil positifnya yakni kerja lebih keras, dan bukan malah bersantai karena mengira semua akan selesai dengan indah.

Ingat kan, kisah dua rang guru yang harus menangani dua kelas berbeda. Sebelum memegang kelas selama setahun itu, Guru A sudah diberitahu bahwa murid-muridnya adalah para pelajar terpintar di kota itu. Sebaliknya, Guru B mendapat catatan bahwa anak asuhnya adalah murid terbodoh dan ternakal. Maka, sepanjang tahun, Guru A memperlakukan murid-muridnya begitu istimewa, sementara Guru B di kelas lain, mengajar murid-muridnya dengan malas dan menganggap mereka memang manusia-manusia paling bego di dunia ini.

Hasilnya, di akhir tahun ajaran, murid-murid di kelas A mendapat prestasi tertinggi sepanjang sejarah sekolah itu, sementara seluruh murid kelas B rapornya terbakar angka merah. Hingga kemudian, kepala sekolah datang menyampaikan fakta terbalik: bahwa sebenarnya murid-murid yang pintar ada di kelas B, dan gabungan siswa nakal dan paling lemah otaknya ada di kelas A. Mengapa hasilnya terbalik? Tak lain karena sugesti yang diberikan para huru, setelah mereka mengetahui skenario berdasarkan latar belakang para murid itu.

Jadi, marilah kita berbuat dengan semaksimal mungkin dalam hidup ini. Di manapun lahan profesi memanggil kita. Sebagai profesional, olahragawan, pegawai negeri, pelajar, ibu rumahtangga atau apapun. Perkara bagaimana hasilnya, itu urusan nanti. Mari kita menganggap yang terjadi adalah skenario terbaik, sehingga kalau memang Tuhan mengizinkan yang terbaik itu jadi, orang tidak melihatnya sebagai sebuah ‘rekayasa’ dalam konotasi buruk. Seperti tudingan bahwa Arema akan juara karena keinginan PSSI. Atau Deltras Sidoarjo kembali ke kasta tertinggi sepakbola karena balas jasa petinggi PSSI atas tragedi lumpur panas, serta tim asal Papua naik pangkat karena kuat membayar sogokan besar.

Apapun itu, di manapun itu, mari bekerja dan berbuat terbaik, mewujudkan skenario yang kita pancangkan sedahsyat mungkin.