*Preview Indonesia vs Qatar
Ball Possession, Ofensif, Main Sederhana namun Kreatif. Itu adalah kunci bagi Tim Nasional (Timnas) Indonesia untuk menaklukkan Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (11/10).
Sejak ditunjuk untuk menangani Timnas, pelatih Wilhelmus “Wim “ Gerardus Rijsbergen telah melontarkan ide untuk merombak performa Hamka Hamzah dkk. Idealnya, Rijsbergen ingin Skuad Garuda tampil seperti klub Spanyol yang juga juara bertahan Liga Champions Eropa Barcelona, atau timnas negeri asalnya, Belanda.
Namun, mewujudkan keinginan itu tak semudah membalikkan tangan. Dua kekalahan di laga awal Grup E Pra Piala Dunia 2014 Zona Asia melawan Iran dan Bahrain adalah buktinya. Secara tim, Indonesia masih banyak kelemahan. Mental dan fisik para pemain mutlak dibenahi. Begitu pula secara permainan. Mereka mudah sekali kehilangan bola sehingga lawan leluasa mendominasi permainan.
Hal itu belum ditambah dengan konflik internal antara pelatih dan pemain. Kritik pedas dari para pengamat maupun pencinta fans sepak bola Indonesia juga ditambah dengan munculnya kasus Boaz Salossa dan Ricardo Salampessy, dua pemain Persipura Jayapura yang dituding mbalelo.
Namun perlahan, buah kerja keras Rijsbergen dan tim pelatih timnas mulai terlihat. Kombinasi antara pemain muda dan senior di starting eleven tampak padu. Itu tersirat dari laga uji coba terakhir melawan tim kuat Asia, Arab Saudi, pekan lalu.
Tim yang merupakan langganan putaran final Piala Dunia bersama Korea Selatan dan Jepang ini memang masih satu level di atas Skuad Garuda. Namun kolektivitas dan soliditas permainan Timnas memaksa The Green Eagles harus puas dengan skor akhir 0-0.
Ya, sentuhan taktik sang Meneer mulai terasa dampak positifnya. Pola 4-3-3 yang bermetamorfosa menjadi 4-2-3-1 cukup efektif meredam permainan Arab Saudi. Menempatkan Hamka Hamzah yang berpostur tinggi sebagai gelandang bertahan, untuk membantu kinerja Ahmad Bustomi menghadang serangan lawan, jadi kunci solidnya pertahanan Indonesia.
Hal ini tak tampak ketika Timnas dipecundangi Iran dan Bahrain. Pemain lawan yang lebih unggul dalam segi postur tubuh pun memperburuk kans para pemain Skuad Garuda dalam duel udara atau memotong umpan-umpan panjang dari sektor pertahanan lawan. Namun melawan Arab Saudi yang dilatih Frank Rijkaard, mantan pelatih Barcelona, perubahan taktik dan meningkatnya disiplin pemain jelas meminimalkan ancaman ke gawang Indonesia.
Miripnya gaya permainan tim-tim Timur Tengah yang berkiblat ke Amerika Selatan, termasuk Iran, Bahrain, dan Qatar, membuat pelajaran yang dipetik dari laga versus Arab Saudi berpotensi menghasilkan dampak positif pada laga di SUGBK, Selasa (11/10) malam. Fans sepak bola Indonesia boleh kembali bermimpi. Mimpi untuk bangkit dan menerobos celah yang ada untuk lolos dari kualifikasi grup.
Memang, hasil imbang melawan Arab Saudi tak lantas menjadikan Skuad Garuda bakal mampu mengatasi permainan Qatar dengan mudah. Mengapa? Fighting spirit Arab Saudi, yang masih satu level di atas timnas, tidak begitu intens mengingat laga di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia, Jumat (6/10) malam itu hanyalah laga persahabatan.
Namun, variasi taktik di laga tersebut bisa diterapkan kala berjibaku melawan Qatar. Bukan hanya itu. Rasa percaya diri pemain yang sempat sirna usai dua kali menelan kekalahan kini telah kembali. Hal ini sangat penting karena Indonesia butuh poin penuh untuk memelihara peluang lolos.
Karenanya, pola permainan ofensif mutlak diterapkan Timnas melawan kala menjamu The Maroon. Ball possession lawan harus diminimalisasi dengan melakukan pressing ketat. Dengan demikian, Qatar bakal kesulitan mengembangkan permainan.
Sebaliknya, setiap pilar Skuad Garuda pun tak perlu terlalu lama menguasai bola. Bermain sederhana dengan koordinasi antarlini yang padu bisa membuat Timnas menipiskan kans kehilangan bola dalam permainan. Selain itu, bermain fokus dan lugas dengan tiki-taka serta variasi permainan di lini tengah akan membuat Timnas mudah mencari celah untuk menusuk pertahanan Qatar.
Di lain pihak, kekuatan tim asuhan Sebastiao Lazaroni tak berbeda jauh dengan dua lawan Indonesia sebelumnya. Hal itu terbukti dengan dua hasil seri menghadapi Iran dan Bahrain. Mereka pun memiliki bebarapa pemain naturalisasi, salah satunya adalah striker Sebastian Soria. Sama seperti Christian Gonzales, Soria juga pemain asal Uruguay. Selain Soria, pemain lokal yang juga kapten tim Qatar, Bilal Mohammed Rajab yang bisa bermain sebagai bek dan gelandang merupakan kunci soliditas permainan The Maroon.
Namun, Qatar bukan tim tangguh yang tak bisa kita kalahkan. Indonesia bisa mencontoh sukses Vietnam yang mampu mengalahkan Qatar di babak kualifikasi sebelumnya. Seharusnya, Indonesia pun bisa melumat Annabi di SUGBK. Lupakan carut marut persiapan kompetisi Tanah Air. Lupakan konflik internal. Selasa malam di SUGBK fans dan Timnas harus bersatu untuk meraup poin penuh atas Qatar!
Perkiraan Pemain
INDONESIA: Made Wirawan; Zulkifly, M Roby, Wahyu Wijiasnanto, Nasuha; Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi; Irfan Bachdim, M Ilham, Boaz Salossa/Ferdinand Sinaga, Christian Gonzales
QATAR: Qasem Burhan; Bilal Rajab, L Quaye, M Kasoula, I Majid; J Marcone Ameral, H Aly, M Omer Hussein; M El Sayed, S Soria, H Ismeil
HEAD TO HEAD
18-07-2004 Piala Asia Indonesia vs Qatar 2-1
24-04-1993 Pra Piala Dunia Indonesia vs Qatar 1-4
09-04-1993 Pra Piala Dunia Qatar vs Indonesia 3-1
04-10-1988 Pra Piala Dunia Indonesia vs Qatar 1-4
02-10-1988 Pra Piala Dunia Indonesia vs Qatar 0-1
LIMA LAGA TERAKHIR INDONESIA
07-10-2011 Persahabatan Indonesia vs Arab Saudi 0-0
06-09-2011 Pra Piala Dunia Indonesia vs Bahrain 0-2
02-09-2011 Pra Piala Dunia Iran vs Indonesia 3-0
28-08-2011 Persahabatan Yordania vs Indonesia 1-0
22-08-2011 Persahabatan Indonesia vs Palestina 4-1
LIMA LAGA TERAKHIR QATAR
06-09-2011 Pra Piala Dunia Qatar vs Iran 1-1
03-09-2011 Pra Piala Dunia Bahrain vs Qatar 0-0
26-08-2011 Persahabatan Uni Emirat Arab vs Qatar 3-1
20-08-2011 Persahabatan Qatar vs Irak 0-1
28-07-2011 Pra Piala Dunia Vietnam vs Qatar 2-1
KLASEMEN SEMENTARA GRUP E
PRA PIALA DUNIA 2014 ZONA ASIA
1. Iran 2 1 1 0 4-1 4
2. Bahrain 2 1 1 0 2-0 4
3. Qatar 2 0 2 0 1-1 2
4. Indonesia 2 0 0 2 0-5 0
HASIL LAGA GRUP E
02-09-2011 Iran vs Indonesia 3-0
03-09-2011 Bahrain vs Qatar 0-0
06-09-2011 Qatar vs Iran 1-1
06-09-2011 Indonesia vs Bahrain 0-2
Andri Cahyono